Demokrat Harus Minta Maaf ! Repdem Siap Pasang Badan Lindungi Bu Mega dan PDI Perjuangan

Demokrat Harus Minta Maaf ! Repdem Siap Pasang Badan Lindungi Bu Mega dan PDI Perjuangan

Wanto Sugito, Ketua DPC PDI Perjuangan Tangsel (Foto istimewa)

BUKAMATA.CO, JAKARTA - Wanto Sugito Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Tengerang Selatan (Tangsel) Provinsi Banten menegaskan bahwa Partai Demokrat harus menyatakan permohonan maaf secara resmi kepada partai berlogo banteng moncong putih tersebut. Karena tuduhan Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra yang menyebut Presiden Kelima RI yang juga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menggulingkan Gus Dur dari kursi Presiden RI adalah sebuh kesalahan terbesar dan dapat memicu konflik horizontal.

Wanto Sugito atau akrab disapa Bung Klutuk ini menyatakan seluruh kader PDI Perjuangan yang tergabung dalam Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) tidak akan tinggal diam jika Hajjah Megawati Soekarnoputri dan PDI Perjuangan diganggu oleh orang  yang iri dengan kepercayaan rakyat kepada partai banteng moncong putih tersebut.

“Siapa yang menyentuh Ibu Mega dan PDI Perjuangan, kami lawan !” tegas Ketua Umumn Repdem ini, Kamis (7/10).

Bung Klutuk menegaskan bahwa Herzaky sejauh ini belum menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada Hajjah Megawati Soekarnoputri. 

Untuk itu kata Klutuk, Herzaky wajib meminta maaf langsung kepada Ibu Mega yang menjadi korban fitnah ucapan juru bicara Partai Demokrat itu. 

"Yang bersangkutan belum meminta maaf kepada diri Ibu Megawati Soekarnoputri. Tuduhan jubir Demokrat itu jelas yakni menuduh Ibu Mega menggulingkan Gus Dur," katanya. 

Menurut Bung Klutuk mestinya pemahaman sejarah Herzaky selaku anak buah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) banyak belajar dan membaca agar cerdas dalam membuat pernyataan. 

Diterangkan Bung Klutuk bahwa ayah Megawati, Presiden Pertama RI Soekarno alias Bung Karno, merupakan sahabat kebangsaan dari KH Wahid Hasyim, bapak Gus Dur.

"Hubungan nasionalis dan nahdiyin itu juga sangat baik sekali, sama-sama terdepan menjaga Pancasila sebagai ideologi sebuah bangsa, baik dalam praktik politik dan keseharian dalam tindakan," kata dia. 

Menurut Bung Klutuk pengakuan Herzaky yang lidahnya kepleset sangat berisiko dan memiliki dampak fatal.  Selain itu, kata dia, pernyataan Herzaky sangat provokatif karena berpotensi mengakibatkan konflik horizontal.  Oleh karena itu, dia meminta Herzaky bertanggung jawab apabila dampaknya terjadi. 

"Jubir partai, kok, tidak berkelas,” kritik Bung Klutuk. Menurut dia, lebih baik mengedepankan politik berkeadaban, bekerja untuk rakyat dan menguji gerakan partai kepada masyarakat apakah efektif atau tidak saat kompetisi demokrasi di Pemilu 2024.  
“Bukan menuduh kanan kiri, apalagi (menuduh) Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Hj Megawati Soekarnoputri,” lanjutnya.

 Oleh karena itu, aktivis dari UIN Syarif Hidayatullah itu mengingatkan kepada Herzaky untuk bertanya lebih lanjut mengenai sejarah Gus Dur jatuh dari kursi presiden kepada Amien Rais yang saat itu menjabat ketua MPR RI.

"Saya rasa jika beliau (Herzaky) tidak meminta maaf langsung kepada Ibu Megawati dan PDIP, aparat harus bertindak karena provokasi itu berbahaya dan berdampak sangat tidak baik terhadap stabilitas politik nasional," pungkas Klutuk. 

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait