Aktivis Desak Copot Dirut Pertamina Rokan Hulu, Lantaran Insiden Pekerja Tewas Beruntun

Aktivis Desak Copot Dirut Pertamina Rokan Hulu, Lantaran Insiden Pekerja Tewas Beruntun

Direktur Utama PHR, Jeffe A Suardin (Foto dunia-energi.com)

BUKAMATA.CO, RIAU - Zulkardi dari Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Riau(AMPR) mengungkapkan pada Desember 2021, jabatan Executive President Pertamina Hulu Rokan (PHR) digantikan oleh Feri Sri Wibowo. Dia menggantikan pendahalunya lantaran adanya kecelakaan kerja di PHR sehingga menyebabkan nyawa pekerja melayang.

Dengan harapan ketika Feri Sri Wibowo menjabat pengawasan keselamatan kerja di PHR dapat meningkat serta dapat meminimalisir kecelakaan kerja atas pengelolaan hasil minyak bumi yang dikelola oleh PT Pertamina Hulu Rokan.

Namun kata Zulkardi, alih-alih lebih baik dari data yang AMPR miliki sejak bulan Juli-November 2022, setidaknya telah terjadi 5 insiden kecelakaan kerja di lingkungan kerja PHR

"Dimana insiden terbanyak terjadi di bulan November 2022 yaitu 3 insiden, terjadi dalam kurun waktu 4 hari, sejak tanggal 17-20 November 2022.

 berangkat dari data tersebut, Feri Sri Wibowo yang menjabat sebagai Executive President PHR bukannya mengurangi angka klecelakaan kerja tetapi malah semakin meningkat, dan hal ini tentu bukan saja menjadi tanggungjawab seorang Executive President PHR melainkan juga seorang Direktur Utama PHR, Jeffe A Suardin " kata Zulkardi.

"Kinerja PHR selaku perusahaan BUMN itu makin bobrok dibawah kepemimpinan Direktur Utama Jeffe A Suardin " ujarnya.

Dikatakan Zulkardi, saat ini AMPR sedang menyusun data soal bobroknya kinerja Direktur Utama PHR Jeffe A Suardin dan Executive President PHR Feri Sri Wibowo.

Data AMPR yang dikumpulkan kata Zulkardi akan diserahkan ke Kementerian BUMN untuk mengevaluasi Jeffe A Suardin dan Feri Sri Wibowo.

Bahkan tragisnya lagi kata Zulkardi, kecelakaan kerja yang terjadi di PT PHR diduga tak dilaporkan ke Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Riau.

"Maka dari itu kami meminta kepada Presiden Jokwi serta Kementerian BUMN Republik Indonesia untuk dapat segera mengevaluasi Direktur Utama PHR Jeffe A Suardin dan Executive President PHR Feri Sri Wibowo atau segera dicopot dari jabatannya sebagai pimpinan PHR dalam mengelola Blok Rokan Riau " tegas Zulkardi.

"Kami juga meminta Mabes Polri membentuk tim khusus untuk mengusut tuntas penyebab meninggalnya beberapa pekerja PHR secara beruntun tersebut, untuk itu kami akan segera menyurati Presiden, Menteri BUMN hingga Kapolri" tukas dia.

Di bawah kepemimpinan Jeffe A Suardin PHR belum juga selesai memulihkan limbah Tanah Terkontaminasi Minyak (TTM) B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) berjumlah sekitar 10 juta meter kubik di ratusan lokasi di Blok Rokan Riau. Limbah berbahaya peninggalan warisan operasi PT Chevron Pasifik Indonesia (CPI), tak terlihat selesai oleh PT PHR setelah menerima penugasan dari SKK Migas sejak 26 Juli 2021.

Sementara itu menanggapi hal tersebut, Rudi Ariffianto Vice President Corporate Affairs PT Pertamina Hulu Rokan dalam keterangan pers yang diterima bukamata.co pada Selasa malam (22/11/2022) mengatakan bahwa pihaknya menyampaikan duka cita yang sangat mendalam atas meninggalnya mitra kerja PHR pada, Kamis, 17 November 2022 dan Minggu, 20 November 2022 karena sakit.

"Dapat dikonfirmasikan bahwa penyebab meninggalnya mitra kerja PHR baru-baru ini bukanlah akibat kecelakaan kerja. Mereka telah ditangani dengan segera oleh tenaga medis yang disediakan PHR yang telah terlatih baik untuk menangani kejadian terkait kesehatan di lokasi dan di fasilitas medis PHR " terang dia. 

PHR kata dia memberikan perhatian serius untuk memastikan semua pekerja dan mitra kerja PHR fit sebelum mulai bekerja.

"Perlindungan terhadap seluruh pekerja, mitra kerja, dan masyarakat di mana PHR beroperasi merupakan nilai dan prioritas utama Perusahaan " tutup dia.

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait